Mengapa  harga wajar saham menurut analisa fundamental sangat berbeda dengan  harga pasar di bursa? Kemungkinan penyebabnya karena pasar modal  Indonesia tidak efisien dalam arti tidak transparan. Terdapat  kemungkinan adanya mal praktek didalam penyusunan laporan keuangan oleh  Kantor Akuntan Publik, sehingga informasi yang tersedia misleading (menyesatkan).
 Mengapa terjadi overvalued  ? Mungkin juga karena reaksi atau perubahan persepsi masyarakat  terhadap saham terlambat. Keterlambatan tersebut karena memang  penyebaran informasi perihal perusahaan terlambat atau menyesatkan.  Mungkin juga karena goreng-menggoreng harga (churning) oleh  pialang yang tidak bertanggung jawab lolos dari pemantauan Bapepam.  Dengan perkataan lain penyebaran informasi yang terjadi di pasar modal adalah asimetry.  Berarti kemungkinan pasar modal Indonesia belum efisien. Hal ini perlu  diteliti lebih lanjut dan mendapat perhatian dari otoritas pasar modal.
 Meskipun  laporan keuangan perusahaan yang terdiri dari: Neraca dan Laporan  Rugi-Laba” telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik dengan kualifikasi  “wajar tanpa pengecualian” dan telah dipublikasikan melalui media massa  yang bertiras nasional, masih tetap terdapat kemungkinan adanya  malpraktek didalam penyusunan laporan tersebut. Oleh karena itu mungkin  saja nilai intrinsik saham hasil analisa berdasarkan pendekatan fundamental misleading. 
 Akhirnya  untuk mendapatkan hasil analisa harga saham yang akurat, para analist  perlu memperhatikan dan mengeliminir terlebih dahulu kendala-kendala  yang kemungkinan menyebabkan hasil analisa menjadi bias. 
 


 

0 komentar:
Posting Komentar